April 1, 2025

Pengadilan Agama Pagaralam – Pemerintahan

Artikel & Berita tentang Pengadilan Agama Pagaralam

Pertamina Sesuaikan Harga BBM: Pertamax Turun Rp 12.500 Liter

Pertamina Sesuaikan Harga BBM: Pertamax Turun Rp 12.500 Liter

PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Per 1 Maret 2025, harga Pertamax resmi diturunkan menjadi Rp 12.500 per liter. Kebijakan ini disambut positif oleh masyarakat, terutama oleh pengguna kendaraan roda dua dan roda empat yang selama ini mengandalkan BBM jenis Pertamax untuk kebutuhan harian.

Pertamina Sesuaikan Harga BBM: Pertamax Turun Rp 12.500 Liter

Langkah penyesuaian ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap dinamika harga minyak dunia dan kurs dolar terhadap rupiah. Penyesuaian harga BBM non-subsidi memang bersifat fluktuatif, mengikuti perkembangan harga minyak mentah global serta kondisi ekonomi makro lainnya.

Harga BBM Non-Subsidi Turun, Ini Penjelasan Pertamina
Dalam keterangan resminya, Pertamina menyampaikan bahwa penurunan harga ini berlaku untuk wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%. Harga baru Pertamax Rp 12.500 per liter ini sebelumnya berada di angka Rp 13.400 per liter, yang berarti ada penurunan sebesar Rp 900 per liter.

Kebijakan ini hanya berlaku untuk BBM jenis non-subsidi, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sedangkan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi tidak mengalami perubahan, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Tujuan Penyesuaian Harga BBM Non-Subsidi

Penyesuaian harga ini bertujuan menjaga keseimbangan antara harga keekonomian BBM dan daya beli masyarakat. Pertamina, sebagai badan usaha milik negara di bidang energi, berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang kompetitif serta terjangkau oleh masyarakat luas.

Selain itu, kebijakan ini juga menjadi bagian dari strategi menjaga stabilitas harga dalam negeri agar tidak terlalu terdampak oleh naik turunnya harga minyak mentah dunia.

Respons Masyarakat dan Pengguna Kendaraan
Turunnya harga Pertamax tentu disambut dengan antusias oleh masyarakat. Banyak pengguna kendaraan yang merasa terbantu, terutama dalam situasi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi.

“Biasanya saya isi Pertamax seminggu sekali, lumayan banget bedanya sekarang bisa hemat hampir 10 ribu rupiah sekali isi,” ungkap Aldi, seorang pekerja swasta di Jakarta.

Tidak sedikit pula masyarakat yang berharap agar penyesuaian harga ini bisa terus terjadi secara transparan dan berkelanjutan, agar konsumen bisa memperoleh harga terbaik sesuai kondisi pasar.

Perbandingan Harga Pertamax di Beberapa Wilayah
Meskipun harga acuan yang ditetapkan adalah Rp 12.500 per liter, angka tersebut dapat berbeda-beda tergantung kebijakan PBBKB di masing-masing daerah. Misalnya, di daerah dengan PBBKB 7,5%, harga Pertamax bisa sedikit lebih tinggi dibanding wilayah yang menetapkan PBBKB 5%.

Namun, secara umum penurunan harga ini berlaku secara nasional dan sudah bisa dirasakan di semua SPBU Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mendorong Penggunaan BBM Ramah Lingkungan
Pertamina juga mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan seperti Pertamax dan Pertamax Turbo. Selain lebih efisien dalam pembakaran mesin, BBM jenis ini juga memiliki angka oktan yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan emisi yang lebih rendah.

Dengan harga yang kini lebih terjangkau, diharapkan masyarakat semakin terdorong untuk menggunakan BBM berkualitas tinggi yang sejalan dengan program energi bersih dan pengurangan emisi karbon di Indonesia.

Kesimpulan
Penurunan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter oleh Pertamina merupakan langkah positif yang diambil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kebijakan ini menunjukkan bahwa Pertamina berusaha menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan harga yang lebih terjangkau, pengguna kendaraan kini memiliki pilihan BBM berkualitas tanpa harus terbebani biaya tinggi. Ke depan, masyarakat tentu berharap agar kebijakan penyesuaian harga BBM dapat terus dilakukan secara transparan dan berpihak pada konsumen.

Share: Facebook Twitter Linkedin